Selamat datang di Pusat Informasi Pertanian dan Perkebunan

Sawah Terapung

0 komentar


Di negeri kita, biasanya pada saat musim penghujan, banyak areal persawahan yang mengalami gagal panen akibat kondisi areal pertanian tergenang oleh air. kejadian ini hampir terus berulang setiap tahunnya. oleh karena perlu adanya suatu teknik budidaya atau teknologi yang dapat meminimalisir dampak banjir tersebut, terutama untuk daerah-daerah pertanian yang rawan banjir. Salah satu teknik budidaya yang dapat digunakan adalah sawah terapung.

Menanam padi dengan cara sawah apung merupakan teknologi baru bagi warga yang tinggal di daerah rawan banjir. Selama ini, petani tidak pernah memanfaatkan sawahnya yang terendam banjir. Padahal, banjir bisa terulang terus setiap tahun. Upaya mengatasi masalah tanam padi di musim banjir, telah dikembangkan sawah apung untuk mengatasi kesulitan petani di wilayah Kecamatan Padaherang, Kalipucang dan sekitarnya di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.

Perlakuan atau pemeliharaan sawah apung tidak jauh berbeda dengan sawah konvensional atau yang di tanam di atas tanah. Perbedaan sawah apung dengan sawah konvensional adalah media tanamnya. Sawah apung ditanam di atas rakit yang diberi sabut kelapa, jerami, serta tanah. Rakit berfungsi agar sawah terapung, sehingga tidak terpengaruh ketinggian banjir. Perbedaan lainnya, saat panen padi tidak dapat dirontokkan di tempat melainkan harus dibawa ke darat.

Sawah apung di Desa Ciganjeng yang diprakarsai oleh Taruna Tani Mekar Bayu bekerja sama dengan Ikatan Petani Pengendali Hama Terpadu Indonesia (IPPHTI), ditanami benih padi jenis IR 64 dengan metode tanam model SRI atau ditanam perbiji. Pemeliharaan dilakukan dengan pupuk dan penyemprotan hama secara organik. Panen perdana sawah apung dilakukan tanggal 14 Maret 2013, dengan hasil produksi 6,2 ton dari lahan seluas seratus bata. Percobaan pembuatan sawah apung sudah dimulai sejak 2010.


Hasil produksi sawah apung relatif banyak, dan memiliki keunggulan lain yaitu petani bisa menanam ikan. Namun, masih perlu upaya merubah pola pikir petani dari yang semula menjadi petani konvensional menjadi petani sawah apung dengan mina ikan.

demikian artikel singkat ini, mudah-mudahan dapat memberikan informasi dan inspirasi baru bagi kita semua. sukses untuk para petani dan jayalah pertanian..:-)
Share this article :
 
Support : PT Fin Komodo Teknologi | Creating Website | Dewa Yuniardi | Mas Templatea | Pusat Promosi
Copyright © 2012-2015. Perkebunan - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modify by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger