Penyediaan bibit tebu melalui kultur
jaringan melalui empat tahapan penting, yaitu induksi kalus,
proliferasi kalus, diferensiasi kalus dan regenerasinya membentuk
planlet. Untuk itu perlu dilakukan penelitian untuk mendapatkan paket
teknologi mikropropagasi dalam usaha pengadaan bibit tebu unggul yang
murah, cepat dan teruji dalam skala luas.
Untuk kegiatan perbanyakan tebu
diperoleh hasil bahwa penggunaan media untuk induksi kalus dengan
penambahan 2,4-D dapat menginduksi kalus dari eksplan daun muda
tanaman tebu.
Peningkatan konsentrasi 2,4-D hingga 3
mg/l dalam media tanpa penambahan ZPT lain cenderung dapat menurunkan
jumlah eksplan berkalus. Penambahan casein hidrolisat pada media
induksi kalus tidak mempengaruhi jumlah kalus yang dihasilkan, tetapi
sangat berpengaruh pada kualitas kalus.
Untuk meregenerasi kalus menjadi planlet
diperlukan formulasi media yang berbeda untuk masing-masing varietas,
sedangkan penggunaan auksin (NAA dan IBA) pada media perakaran dapat
menginduksi pembentukan akar.
Metoda perbanyakan yang dihasilkan dari
penelitian ini telah diaplikasikan untuk memproduksi bibit tebu secara
massal. Benih tebu kultur jaringan yang dihasilkan pada TA 2011 ini
sebanyak 100.000 plantlet yang berpotensi menghasilkan 2.800.000 Budset
G2 pada akhir 2012.
Gambar. Induksi dan proliferasi kalus (1-2); Diferensiasi/(regenerasi tunas (3-4) dan Pembentukan plantlet induksi perakaran(5-6) |