Bisnis.com, JAKARTA - Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) mendorong industri perbankan untuk dapat meningkatkan
penyaluran kredit ke sektor pertanian.
Ketua Dewan Komisioner OJK
Muliaman D. Hadad mengatakan pihaknya akan melakukan edukasi kepada bank
dan para petani agar dapat meningkatkan kredit ke sektor pertanian.
"Kami akan menciptakan buku pintar, semacam lending
modal yang akan kita bukukan supaya bisa digunakan bank-bank dan
masyarakat terkait penyaluran kredit ke pertanian," ujarnya seperti
dikutip Bisnis.com, Selasa (24/2/2015).
Selain edukasi,
OJK juga akan menciptakan produk yang sesuai dengan keperluan di bidang
pertanian karena memiliki karakteristik yang berbeda.
Untuk
mendorong penyaluran kredit ke sektor pertanian, menurutnya, dapat
dilakukan melalui program branchless banking atau layanan keuangan tanpa
kantor dalam rangka keuangan inklusif (Laku Pandai) dan Layanan
Keuangan Digital (LKD) yang merupakan program dari Bank Indonesia.
Sebab, selama ini para petani mengalami kesulitan dalam mendapatkan layanan perbankan karena kondisi geografis
Pada 2014 kredit di pertanian dan perikanan hanya sebesar 5,9% dari total kredit yang disalurkan senilai Rp3.674 triliun.
OJK
membidik pertumbuhan kredit di bidang pertanian dan perikanan tumbuh
20,3% atau naik senilai Rp44 triliun dari total kredit yang diberikan ke
kedua bidang tersebut sepanjang tahun lalu yang senilai Rp220 triliun
menjadi Rp255 triliun di tahun ini.
Angka penyaluran kredit yang
masih kecil ini disebabkan karena keterbatasan jangkauan jaringan
lembaga keuangan, rendahnya literasi keuangan, kurangnya dukungan
program pemerintah, dan kurang meratanya ketersediaan jaringan
telekomunikasi.
"Semua bank yang ada akan kami beri kesempatan
untuk meningkatkan penyaluran kredit, tidak hanya untuk bank-bank
tertentu saja," ucapnya.
Selain itu, masih sedikitnya penyaluran
kredit perbankan ini karena administrasi perbankan seperti agunan dari
para petani yang sulit untuk diwujudkan.
"Terkesan kalau akses
keuangan bagi petani sulit karena administrasi perbankan misalnya
persoalan aguan (jaminan)," kata Muliaman.