JAKARTA - Pelaku usaha menyambut positif rencana
pemerintah untuk memangkas bea masuk impor biji kakao. Menurut mereka,
wacana itu telah sesuai harapan pengusaha untuk menopang produktivitas
industri coklat dalam negeri.
Ketua Asosiasi Kakao Indonesia
(Askindo) Zulhefi Sikumbang mengatakan rencana Kementerian Perdaganagn
itu sebenarnya telah lama diharapkan oleh pengusaha coklat guna memenuhi
kebutuhan bahan baku di tengah tingginya pertumbuhan industri coklat.
“Ini
kabar bagus, sesuai permintaan Askindo. Tarif impor memang harus
diturunkan agar suplai bahan baku coklat di dalam negeri terpenuhi.
Selain itu, juga agar kebutuhan akan biji fermentasi tercukupi,” ujarnya
kepada Bisnis, Minggu malam (23/3/2014).
Otoritas
perdagangan tengah mempertimbangkan pengurangan bea masuk kakao dari
level 5% yang berlaku saat ini. Mendag Muhammad Lutfi mengatakan
pertimbangan tersebut diambil berdasarkan perhitungan bahwa kemampuan
pemasokan kakao dari dalam negeri masih berbanding terbalik dengan
tingginya permintaan industri.
“Saya dapat surat dari asosiasi,
mereka minta supaya bea masuk impor kakao yang 5% itu diturunkan.
Kenapa? Karena ternyata industri kita butuh lebih banyak biji kakao dari
mampu disuplai Indonesia,” jelasnya.