Selamat datang di Pusat Informasi Pertanian dan Perkebunan

Agroteknologi Penting untuk Kembangkan Pertanian Agroteknologi Penting untuk Kembangkan Pertanian

0 komentar

Indonesia memiliki peluang besar untuk mengembangkan pertanian melalui agroteknologi menuju kemandirian pangan dan bukan bergantung pada impor.

"Republik ini pernah dihidupi dari pertanian," ujar Staf Ahli Menteri Pertanian RI bidang Teknologi, Iskandar Andi Nuhung, saat menjadi pembicara pada kuliah umum di Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Jakarta (F-Tan UMJ) dengan tema Prospek Keekonomian Agribisnis: Suatu Perspektif bagi Generasi Muda di Aula Fakultas Pertanian UMJ, Jakarta, belum lama ini.

Iskandar Andi mengungkapkan bahwa sektor pertanian di Indonesia pernah jaya dan hampir seluruh rakyat Indonesia adalah masyarakat agribisnis. Kejayaan itu dibuktikan dengan komoditi hasil pertanian yang diekspor hingga senilai 2 juta dollar AS. Sayangnya, kini Indonesia justru harus mengimpor komoditi tersebut juga senilai 2 juta dollar AS.

"Pertanian kita pernah jaya, tapi ini jadi dongeng buat generasi muda," tukasnya. Meski demikian, Andi melihat ada peluang besar mengembangkan pertanian melalui agroteknologi. Terlebih, pengembangan itu juga didukung dengan ketersediaan lahan pertanian yang masih sangat memadai. Dengan potensi yang ada, bukan tidak mungkin, prospek ekonomi pertanian akan kembali jaya. Perkembangan pertanian, lanjut Andi, dilakukan melalui dua cara, yaitu ekspansi atau perluasan dan agroteknologi.

Untuk mengembangkan pertanian di Indonesia, kedua cara itulah yang mesti menjadi fokus. Belum lagi, jika dilihat dari kacamata agribisnis, menurut Andi, pertanian dalam perspektif ini mampu menunjang kehidupan.

"Nilai tambah hasil pertanian ada di industri, jasa, dan perdagangan. Inilah perspektif agribisnis yang dimaksudkannya," ujarnya.

Daya Saing

Nilai tambah tersebut disebabkan karena agribisnis merupakan sistem pengelolaan pengembangan pertanian yang mengintegrasikan dan menciptakan interdepedensi seluruh subsistem dari hulu sampai hilir. Sistem agribisnis tersebut diwujudkan untuk bisnis yang profi table, berdaya saing, berkelanjutan, dan ramah lingkungan.

Untuk itu, Andi meyakini jika prospek keekonomian agribisnis di Indonesia akan mampu menopang kebutuhan pangan nasional. Selain itu, juga mampu mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangan tanpa mengimpor dari luar. Penulis buku best seller, ‘Sukses Tidak Ada yang Gratis’, ini menolak sebuah teori yang menyatakan bahwa sektor pertanian sebagai sektor inferior.

"Teori itu salah," tegas Andi. Hal senada juga diungkapkan oleh Dekan Fakultas Pertanian UMJ, Ir Djunaidi, yang berharap prospek keekonomian agribisnis di Indonesia akan berkembang. Junaidi juga berharap kepada para mahasiswa Fakultas Pertanian UMJ untuk memperjuangkan masa depan pertanian Indonesia dengan terus mengembangkan teknologi pertanian melalui agroteknologi. ion/P-3
Share this article :
 
Support : PT Fin Komodo Teknologi | Creating Website | Dewa Yuniardi | Mas Templatea | Pusat Promosi
Copyright © 2012-2015. Perkebunan - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modify by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger